1.
Kondisiku
terjepit, tak bisa memikirkan jalan keluar, tapi aku tidak akan dikalahkan.
2.
Alasan
kenapa aku tidak punya solusi adalah karena aku terlalu jujur.
3.
Kalau
orang jujur tidak bisa menang di dunia ini, siapa lagi yang bisa?
4.
Aku
bertekad kalau tidak menang malam ini, aku akan menang besok; dan kalau tidak
menang besok, aku kan menang hari berikutnya; kalaupun tidak begitu, aku akan
meminta makanan dikirim ke sini dan menunggu sampai akhirnya aku menang.
5.
Pergi
mengadu dan menjemput Kepala Sekolah seperti lelaki tanpa harga diri hanya
gara-gara masalah rendah. Karakter lemah beginilah yang mebuatnya hanya pantas jadi
penjaga sekolah.
6.
Selama
ada napas dalam tubuh, saya tidak akan cemas meski keributan seperti ini
terjadi setiap malam.
7.
Seberapapun
bengkaknya wajah saya, mulut masih bisa bicara, jadi tidak ada alasan untuk
tidak mengajar.
8.
Seorang
laki-laki seharusnya berbicara selayaknya laki-laki.
9.
Tak
diragukan, sejenis orang yang biasa tertawa tidak tulus.
10.
Bila
manusia yang sudah hidup nyaman harus membunuh makhluk hidup lain sebelum bisa
tidur nyenyak, bagiku itu kelewat memanjakan diri.
11.
Aku
sama sekali tidak tahu apa maksud mereka dengan “Turner”, tapi karena berpikir
tanpa pengetahuan itu pun aku bisa bertahan hidup, aku tetap diam.
12.
Mengatakan
hal-hal yang tidak dimengerti orang lain, terlebih lagi, menyatakan
ketidakpedulian apakah orang lain dengar atau tidak karena mereka tidak
mengerti, sungguh sikap tidak tahu adat.
13.
Cara
si Badut merepet membuatku semakin ingin membuatnya babak belur.
14.
Kiyo
memang hanya wanita tua keriput, tapi aku tidak akan malu mengajaknya
kemana-mana.
15.
Kalau
ada yang ingin mereka katakan kepadaku, kenapa tidak keras-keras sekalian?
16.
Sungguh
tidak dinyana dia akan menunjukkan kebaikan hati seperti itu, tapi aku lebih
memilih gantung diri daripada harus berhutang budi padanya.
17.
Tapi
kalau aku tidak bisa jujur, apa lagi yang bisa dilakukan?
18.
Selama
saya jujur, saya tidak takut orang mengambil keuntungan dari diri saya.
19.
Selama
saya tidak melakukan sesuatu yang salah, keadaan akan baik-baik saja, bukan?
20.
Aku
hanya mengucapkan hal-hal yang selama ini kupegang teguh.
21.
Kalau
dipikir-pikir, sebagian besar masyarakat malah mendorongmu bertindak jahat.
Mereka seolah percaya tanpanya, kau tidak akan bisa sukses dalam kehidupan.
22.
Pada
kesempatan-kesempatan yang langka, ketika mereka melihat seseorang yang
berbicara terus terang dan jujur, mereka meremehkannya dan menyebutnya hijau,
tidak lebih daripada anak-anak.
23.
Apa
yang bisa kaulakukan di dunia di mana kepolosan dan kejujuran ditertawakan?
24.
Kiyo
tidak akan pernah menertawakanku dalam situasi seperti ini. Dia akan
mengagumiku karena telah berbicara sesuai prinsipku sendiri.
25.
Seorang
lelaki seharusnya tidak berputar-putar.
26.
Orang
lemah selalu baik hati, yang mungkin merupakan alasan kenapa dia bersikap
selembut perempuan.
27.
Sungguh
olok-olok kejam ketika orang-orang yang kaubenci adalah si baik, sedangkan
teman-teman yang bergaul akrab denganmu malah ternyata si jahat.
28.
Kita
bisa menyelesaikan masalah apa pun dengan mendiskusikannya terlebih dulu.
29.
Bila
kau menerima sesuatu dari orang asing, itu berarti kau mengakui orang tersebut
memiliki bobot dan karenanya merupakan perlambang niat baik terhadapnya.
30.
Perasaan
berutang budi kepada si pemberi jauh lebih besar daripada seluruh uang yang ada
di dunia.
31.
Ketika
manusia bebas menutuskan untuk menghormatimu, hadiah yang kaumiliki lebih mahal
nilainya daripada apa pun.
32.
Bila
aku menyetujui sesuatu, aku bahkan tidak akan bermimpi bakal menjilat kembali
ludahku.
33.
Jika
beginilah cara para kepala sekolah bertindak, status itu tidak lebih dari
sekadar cara lain memanggil seseorang yang labil.
34.
Menunjukkan
kelunakan pada anak-anak yang telah bertindak sembrono, yang tanpa alasan,
mempermalukan guru baru, menurut saya akan menggoyahkan otoritas sekolah dan
mempengaruhi nama baiknya.
35.
Pendidikan
juga berarti menanamkan semangat mulia, kejujuran, serta kebenaran, lalu
menghapuskan kebiasaan licik, usil, serta tak bertanggungjawab.
36.
Hari
ketika kita menunda karena mencemaskan reaksi atau takut akan terjadi keributan
adalah hari ketika kita tidak mampu memperbaiki kebiasaan-kebiasaan itu.
37.
Kalau
kalian yang salah, apakah kalian juga bakal bisa berdiri dan mengakuinya di
depan orang banyak? Tentu saja tidak. Itulah sebabnya mengapa kalian tertawa.
38.
Bila
terlanjur memanjakan diri di dalamnya, kebiasaan ini akhirnya bisa memberi
pengaruh buruk pada karakter seseorang.
39.
Kenapa
dunia ini penuh orang-orang tidak konsisten?
40.
Berbicara
dengan wanita sepertinya hanya akan merusak harga diri orang Edo-ku.
41.
Seolah
dunia hanya dipenuhi penipu, semua orang menunggu kesempatan untuk mengambil
keuntungan dari yang lain.
42.
Bila
tidak bisa mendapatkan makan tiga kali sehari tanpa merendahkan diri hingga
setingkat kotoran yang merampas kamar milik para pencopet, aku akan benar-benar
berpikir untuk bunuh diri.
43.
Meski
begitu, bagiku gantung diri di saat tubuhku sehat merupakan penghinaan terhadap
leluhur dan akan mencoreng nama baik.
44.
Seharusnya
aku menggunakan enam ratus yen yang kudapat sebagai modal usaha dan memulai
bisnis sebagai tukang susu atau sebagainya, daripada pergi ke sekolah Ilmu Alam
dan mempelajari subjek tidak berguna seperti matematika.
45.
Belum
pernah ada wanita baik-baik yang diberi julukan.
46.
Kita
memang tidak bisa menilai seseorang hanya dari penampilan fisik, ya?
47.
Karena
aku orang yang sederhana, aku tidak bisa menentukan akan berpihak ke mana bila
tidak jelas mana yang hitam dan putih.
48.
Botchan
selalu jujur dan berterus terang, tapi aku khawatir kesabaranmu yang pendek
akan memberimu masalah.
49.
Kau harus
berhenti memberi julukan kepada orang-orang di sekitar, nanti mereka akan
membencimu karenanya.
50.
Semua
orang merasa superior dengan caranya masing-masing.
0 comments:
Posting Komentar